Selasa, 26 Maret 2013

Teori pengkondisian Operan

Pengkondisian Operan

kelompok 1
nama anggota:
101402030 - Adlin Ichsan
111402015 - Fitria N Sipahutar
111402017 - Muhammad Ryan Faisal
111402079 - Nathan Polindo
111402089 - Anthonius

SEJARAH MUNCULNYA TEORI
KONDISIONING OPERAN B.F SKINNER

 Asas pengkondisian operan B.F Skinner dimulai awal tahun 1930-an, pada waktu keluarnya teori S-R. Istilah-istilah seperti cues (pengisyratan), purposive behavior (tingkah laku purposive) dan drive stimuli (stimulus dorongan) dikemukakan untuk menunjukkan daya suatu stimulus untuk memunculkan atau memicu suatu respon tertentu. Skinner tidak sependapat dengan pandangan S-R dan penjelasan reflex bersyarat dimana stimulus terus memiliki sifat-sifat kekuatan yang tidak mengendur. Menurut Skinner penjelasan S-R tentang terjadinya perubahan tingkah laku tidak lengkap untuk menjelaskan bagaimana organisme berinteraksi dengan lingkungannya.
Skinner menghindari kontradiksi yang ditampilkan oleh model kondisioning klasik dari Pavlov dan kondisioning instrumental dari Thorndike. Ia mengajukan suatu paradigma yang mencakup kedua jenis respon itu dan berlanjut dengan mengupas kondisi-kondisi yang bertanggung jawab atas munculnya respons atau tingkah laku operan.
 KAJIAN UMUM TEORI B.F SKINNER
Inti dari teori behaviorisme Skinner adalah Pengkondisian operan (kondisioning operan) yaitu sebentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas prilaku itu akan diulangi. Ada 6 asumsi yang membentuk landasan untuk kondisioning operan (Margaret E. Bell Gredler, hlm 122). Asumsi-asumsi itu adalah sebagai berikut:
1.       Belajar itu adalah tingkah laku.
2.       Perubahan tingkah-laku (belajar) secara fungsional berkaitan dengan adanya perubahan dalam kejadian-kejadian di lingkungan kondisi-kondisi lingkungan.
3.       Hubungan yang berhukum antara tingkah-laku dan lingkungan hanya dapat di tentukan kalau sifat-sifat tingkah-laku dan kondisi eksperimennya di devinisikan menurut fisiknya dan di observasi di bawah kondisi-kondisi yang di control secara seksama.
4.       Data dari studi eksperimental tingkah-laku merupakan satu-satunya sumber informasi yang dapat di terima tentang penyebab terjadinya tingkah laku.

Sumber referensi
http://tepenr06.wordpress.com/2011/11/09/teori-kondisioning-operan-b-f-skinner/
http://made82math.wordpress.com/2009/06/05/teori-belajar-b-f-skinner-dan-aplikasinya/
https://www.google.co.id
Testmoni
ini adalah tugas diskusi dari kelompok kami untuk mata kuliah psikologi.kami mendapat bagian teori belajar tantang pengkodisian operan.bagi kami sangatlah menarik membahas materi ini karena berkaitan dengan tingkah laku manusia.pada awalnya kami tidak mengerti sama sekali dengan teori yang diberikan sama sekali.nmaun setelah kami diskusikan secara pelan-pelan akhirnya kami mengerti apa itu yg dimaksud dengan teori pengkondisian operan.
demikian lah testmoni dari saya mudah-mudahan postingan blog saya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar